Mengapa beragama?
Tidak bisa disangkal bahwa agama merupakan
penghiburan bagi yang sengsara, penyejuk bagi yang sakit, dan terkadang
penghalang bagi yang jahat; karena itu, barang siapa hendak menggugat atau
meremehkannya tanpa member pengganti yang sedikit-banyak sepadan, patut
diperlakukan sebagai musuh (Mary Wortley Montagu)
Mengapa kita di sini? Mengapa kita menderita?
Mengapa kita mati? Ada apa setelah mati? Semua pertanyaan ini bernada serupa
karena tak satupun di antaranya bisa dijawab dengan yang biasa memahami
begaimana dunia bergerak. Semua pertanyaan itu tidak mempan terhadap mertode
pengujian yang biasa dengan bukti (verification), namun semuanya menuntut
jawaban. Itu bukan sekedar berarti yang kita ingin jawaban, boleh dikata kita
perlu jawaban. Agama member jawaban itu.
Agama trus bertahan karena ada gunanya—agama
memang memuaskan serangkaian keinginan, atau dikira begitu; tapi agama terus
bertahan karena punya akar-akar penyebab—itulah pengharapan akan terpuaskannya
rangakaian keinginan ini. Masing-masing, guna atau sebab, tidaklah cukup
membuat agama bertahan. Hanya jika bergabung, dua-duanya memenuhi syarat-syarat
yang perlu, dan sekaligus syarat-syarat yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar